Citayam Fashion Week 2022: Dari Fenomena Viral hingga Pusat Perhatian Nasional
Tahun 2022 menjadi tonggak penting bagi Citayam Fashion Week, sebuah fenomena sosial yang berawal dari kreativitas anak-anak muda di kawasan Citayam, Bojong Gede, dan sekitarnya. Fenomena ini tidak hanya meramaikan kawasan Dukuh Atas, Jakarta, tetapi juga menarik perhatian media nasional, selebritas, dan bahkan pemerintah. Citayam Fashion Week berkembang dari sekadar tren di media sosial menjadi simbol ekspresi budaya dan kreativitas generasi muda.
Awal Fenomena Citayam
Fashion Week
Setelah kemunculannya di tahun 2021, Citayam Fashion Week
terus berkembang dan mencapai puncak popularitasnya di tahun 2022. Berkat akses
mudah melalui KRL Commuter Line, remaja dari berbagai daerah di sekitar Jakarta
memanfaatkan kawasan Sudirman sebagai ruang publik untuk berkumpul dan
mengekspresikan diri melalui gaya berbusana mereka.
Fenomena ini mendapatkan nama “Fashion Week” karena
anak-anak muda tersebut berjalan di trotoar seolah sedang berada di catwalk.
Mereka memamerkan pakaian unik yang memadukan gaya streetwear, kasual, hingga
sentuhan DIY (do-it-yourself). Kombinasi gaya yang kreatif ini menarik
perhatian pengguna media sosial, sehingga foto dan video mereka menjadi viral
di platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter.
Viralitas di Media
Sosial
Media sosial menjadi katalis utama yang membawa Citayam
Fashion Week ke kancah nasional. Video anak-anak muda yang percaya diri
berjalan dan berpose dengan latar belakang gedung-gedung tinggi di Jakarta
menyita perhatian warganet. Istilah seperti “SCBD” (“Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok”) mulai digunakan
untuk menggambarkan komunitas ini.
Figur-figur seperti Bonge,
Jeje Slebew, dan Roy Citayam menjadi ikon yang diingat
banyak orang. Mereka adalah remaja biasa yang menjadi selebritas dadakan berkat
penampilan dan gaya bicara mereka yang khas. Wawancara mereka dengan media
semakin memperkuat daya tarik fenomena ini.
Perhatian Selebritas
dan Pemerintah
Tidak lama setelah viral, Citayam Fashion Week mulai menarik
perhatian berbagai kalangan, termasuk selebritas dan tokoh masyarakat.
Selebritas seperti Baim Wong dan Paula Verhoeven bahkan mencoba mendaftarkan
nama “Citayam Fashion Week” sebagai merek dagang, meskipun hal ini menuai
kontroversi.
Di sisi lain, pemerintah DKI Jakarta, melalui Gubernur Anies
Baswedan, melihat fenomena ini sebagai bentuk kreativitas yang positif. Namun,
pemerintah juga mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban di ruang publik.
Pihak berwenang sempat menata ulang kawasan Dukuh Atas agar tetap nyaman
digunakan tanpa menghalangi ekspresi anak-anak muda.
Dampak Sosial dan
Budaya
- Ekspresi Diri: Citayam Fashion
Week memberikan ruang bagi anak muda untuk menunjukkan identitas dan
kreativitas mereka tanpa rasa takut dihakimi.
- Inklusi Sosial: Fenomena ini
memecahkan batas-batas sosial dan ekonomi, menunjukkan bahwa gaya fesyen
tidak hanya milik mereka yang mampu membeli merek mahal.
- Ruang Publik sebagai Tempat
Kreativitas: Dukuh Atas menjadi contoh bagaimana ruang publik dapat
dihidupkan oleh partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda.
- Tantangan Baru: Meskipun positif,
Citayam Fashion Week juga menghadirkan tantangan, seperti potensi
kemacetan di area publik dan kritik mengenai kebersihan lingkungan.
Kritik dan
Kontroversi
Tidak semua pihak melihat Citayam Fashion Week sebagai
fenomena yang sepenuhnya positif. Ada kritik bahwa keberadaan remaja yang
memenuhi trotoar dapat mengganggu pejalan kaki dan pengguna fasilitas umum.
Selain itu, langkah beberapa pihak yang ingin memonetisasi nama “Citayam
Fashion Week” memicu perdebatan tentang siapa yang sebenarnya berhak atas
gerakan ini.
Warisan dan Masa
Depan Citayam Fashion Week
Citayam Fashion Week 2022 telah meninggalkan jejak mendalam
dalam budaya pop Indonesia. Fenomena ini tidak hanya menjadi simbol kreativitas
generasi muda, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk
menghidupkan ruang publik mereka. Ke depan, tantangan bagi Citayam Fashion Week
adalah bagaimana memastikan bahwa gerakan ini tetap autentik dan inklusif,
tanpa kehilangan esensinya sebagai bentuk ekspresi anak muda.
Dengan segala kontroversi dan pujiannya, Citayam Fashion
Week adalah bukti bahwa kreativitas dapat lahir dari mana saja, bahkan dari
sudut-sudut kota yang tidak pernah terduga sebelumnya.



